Sistem Direktori Linux dan Model Partisi
Posted on June 19, 2009
Tutorial ini disediakan bagi para
pengguna komputer yang melakukan migrasi sistem operasi, khususnya (mantan)
pengguna windows yang melakukan migrasi ke komputer berbasis Linux.
Linux adalah sistem operasi Unix
Like dimana pengertian dari Unix Like adalah Linux merupakan sistem
operasi yang bukan merupakan turunan dari sistem operasi Unix namun
memiliki cara kerja dan sistem direktori menyerupai Unix. Linux dibuat oleh
Linus Benedicts Torvald yang merupakan hasil utak atik beliau atas kernel
Minix. Minix ini merupakan sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh
Andrew S. Tanenbaum, seorang professor yang menggeluti penelitian masalah OS
dari Vrije Universiteit, Belanda. Adapun Minix ini digunakan untuk keperluan
pengajaran dan pendidikan. Unix sendiri adalah sebuah sistem operasi yang telah
lama ada (bahkan sebelum kemunculan sistem operasi buatan Microsoft) dan saat
ini kebanyakan berjalan pada komputer server dan komputer besar lainnya (selain
komputer personal). Sistem Operasi Unix dibuat spesifik untuk jenis mesin
tertentu, berbeda dengan Linux yang keberadaannya ditujukan untuk sistem
arsitektur x86 yang banyak beradar di pasaran perbedaan mendasar linux
dengan sistem operasi lainnya adalah sifatnya yang OpenSource.
Salah satu bentuk dari Unix yang
ditiru oleh Linux adalah sistem direktori dimana sistem direktori ini berbeda
dengan yang dianut oleh keluarga Windows seperti diagram dibawah ini.
Keterangan
/ : menunjukkan hirarki tertinggi
dari sistem ditektori Linux dimana direktori ini membawahi dari direktori /usr,
/home, /mnt dan direktori lainya seperti gambar diatas.
/bin : berisi program yang berisi
perintah-perintah yang digunakan oleh user biasa seperti perintah ls (menampilkan
isi dari suatu direktori, cd (untuk berpindah direktori).
/sbin : berisi program yang berisi
perintah-perintah yang digunakan oleh super user seperti ifconfig
(menampilkan informasi tentang kartu jaringan / network device yang terpasang
pada mesin).
/home : berisi data dari user yang
terdaftar dalam komputer / mesin yang bersangkutan.
/usr : berisi paket program,
dokumentasi, konfigurasi, aplikasi, library dan source aplikasi linux.
/opt : berisi aplikasi yang dapat
diakses oleh semua user (hampir sama dengan /usr/sbin/.
/root : merupakan “home” nya superuser
/ root / administrator.
/tmp : singkatan dari temporer
adalah direktori yang disediakan ketika dibutuhkan ruang sementara dalam
melakukan pekerjaan, contoh ketika melakukan proses burn cd maka image
(file iso ) secara default dimasukkan ke direktori ini sebelum di burn ke cd.
/etc : secara umum merupakan
direktori tempat file konfigurasi berbagai macam service dan program yang
terinstall di dalam sistem.
/mnt : berisi informasi device yang
terpasang (mount) di dalam komputer.
/var : Direktori ini berisi data
yang bermacam-macam (vary). Perubahan data dalam sistem yang aktif sangatlah
cepat. Data-data seperti ini ada dalam waktu yang singkat. Karena sifatnya yang
selalu berubah tidak memungkinkan disimpan dalam direktori seperti “/etc”. Oleh
karena itu, data-data seperti ini disimpan di direktori var.
/boot : berisi informasi yang
berkaitan dengan device dan service yang dijalankan ketika komputer melakukan
booting (proses komputer dari keadaan mati/off menjadi hidup/on)
Secara umum pada sistem operasi
linux berisi direktori yang disebutkan di atas namun pada beberapa distro
ditambahkan beberapa direktori spesifik seperti /srv pada keluarga Suse dimana
direktori yang ditambahkan memiliki fungsi khusus yang kadangkala tidak
terdapat pada distro lain.
Ketika melakukan installasi maka
dibutuhkan setidaknya 2 partisi agar suatu komputer bisa diinstall OS Linux
yaitu partisi root (dilambangkan dengan / – bedakan dengan /root)
dan partisi swap. Partisi root ( / ) digunakan untuk menginstall sistem
Linux, hampir sama dengan C:Windows
untuk sistem operasi Microsoft Windows. Partisi swap dialokasikan
sebagai tambahan memori ketika Memory RAM tidak mencukupi ketika sistem me-load
suatu program, contoh kasus : load program X membutuhkan memori sebesar 1500 MB
sedangkan RAM yang terpasang adalah 1000 MB / 1 GB maka 500 MB memori sisa yang
dibutuhkan diambilkan dari partisi swap yang sudah dibuat. Besar partisi swap
yang dibutuhkan untuk memori RAM ? 1 GB adalah dua kali Memory RAM yang
terpasang pada komputer, kecuali untuk memori RAM diatas 2 GB maka alokasi swap
tidak harus 2 kali RAM bisa dipasang 1 GB atau terserah selera dari
masing-masing user.
Pertanyaan
yang sering muncul : di Windows data saya bisa ditaruh di partisi terpisah
dengan sistem sehingga ketika dibutuhkan install ulang maka data saya tidak
terhapus, apakah di linux bisa..?
Berbicara tentang partisi maka
diperlukan pemahaman tentang penamaan sistem partisi dan device yang berlaku di
Linux.
Pada OS Windows dikenal sistem Drive
Letter (Drive A:, Drive B:, Drive C:, dst) dimana Drive A: dialokasikan untuk
disket 31/2 inchi, Drive B: dialokasikan untuk disket 5 ¼ inchi, Drive C:
dialokasikan untuk partisi harddisk – jika partisi lebih dari satu, misalkan 2
maka digunakan Drive C: dan Drive D, Drive selanjutnya bisa dialokasikan untuk
optical drive (CD,DVD) dan USB mass Storage (Flashdisk, harddisk eksternal,
card reader).
Pada OS Linux dikenal SDA1, SDA2,
SDB1, SDB2. Penjelasaanya adalah sebagai berikut :
S : menunjukkan SATA, pada linux
terdahulu Serial ATA dan Parallel ATA dibedakan penamaannya, Parallel ATA
ditunjukkan dengan huruf Hdan Serial ditunjukkan dengan huruf S namun saat ini
penamaan device dianggap SATA maka digunakanlah S baik untuk interface Parallel
maupun Serial.
D : Singkatan dari Device.
A,B : A menunjukkan bahwa device
tersebut adalah device internal yang ada di dalam komputer seperti Harddisk
internal, sedangkan B menunjukkan device tersebut adalah device eksternal
seperti harddisk eksternal dan flashdisk.
1,2 : menunjukkan nomor urut partisi
device.
Studi
Kasus
- diketahui SDA1 artinya device tersebut adalah Harddisk internal pada partisi pertama (pada Windows sama dengan Drive C:)
- diketahui SDB1 artinya device tersebut adalah storage eksternal pada partisi pertama (misal flashdisk yang tertancap pada komputer).
- diketahui SDA2 artinya device tersebut adalah Haraddisk internal pada pertisi kedua (pada windows sama dengan Drive D:)
sudah paham..?? jika belum paham
silahkan dibaca lagi dari atas, jika sudah paham maka silahkan dilanjutkan.
Kembali pada pertanyaan diatas bagaimana
caranya agar data saya bisa dipisahkan dengan sistem..?
Jawabannya adalah sangat bisa. Coba
perhatikan skenario di bawah ini :
dilakukan installasi OS Linux maka
kita bisa menyiapkan tiga buah partisi yaitu SDA1, SDA2, SDA3
SDA1 : digunakan sebagai swap dengan
kapasitas 2GB
SDA2 : digunakan sebagai / dengan
kapasitas 10GB
SDA3 : digunakan sebagai /home
dengan kapasitas 60GB
lho tadi
katanya /home berada di bawah / koq bisa ada di luar partisinya / …?
nah coba perhatikan gambar dibawah
ini…
Pada diagram
diatas diperlihatkan SDA2 yang merupakan partisi dari sistem (/)
(lokasi installasi OS Linux) yang di dalamnya terdapat berbagai macam direktori
/bin, /sbin, /home, dan lain sebagainya.
Perhatikan SDA3 yang menunjuk ke direktori /home. Direktori /home
memang berada di bawah direktori / namun /home tersebut menunjuk(me-link)
ke partisi SDA3, jadi /home yang berisi data-data user detya,
rani, dan lely sebenarnya berada pada partisi SDA3.
Singkat kata /home pada
diagram diatas secara logical berada di dalam direktori / namun
sesungguhnya data yang berada dalam /home berada di partisi SDA3.
Pembagian partisi diatas tidak hanya
berlaku untuk direktori / dan /home saja namun direktori lain seperti /bin,
/var, /usr juga bisa diberikan perlakuan yang sama. Pada penggunaan komputer
personal kebanyakan menggunakan model partisi seperti contoh diatas namun pada
OS Linux yang diimplementasikan pada komputer server sistem partisinya bisa
jauh lebih kompleks daripada contoh diatas karena harus menyesuaikan dengan
kebutuhan sistem server.
REFERENSI