Rabu, 26 Desember 2012

SEJARAH PENEMUAN TATA SURYA { arn0 }

SEJARAH PENEMUAN TATA SURYA

Lima planet terdekat ke matahari selain bumi (Merkurius,Venus, Mars, Yupiter, dan Saturnus) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 5 abad membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564- 1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia ”lebih tajam” dalam mengamati benda-benda langit yang tidak bisa diamati dengan mata telanjang.
Karena teleskop galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan venus, seperti venus sabit atau venus purnama sebagai akibat perubahan posisi venus terhadap matahari. Penalaran venus mengintari matahari makin memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa matahari adalah pusat alam semesta, bukan bumi yang sebelumnya digagas oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543). Susunan heliosentris adalah matahari dikelilingi oleh merkurius hingga saturnus.
Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler ( 1571-1630) dengan hukum kepler. Puncaknya Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah, pencarian dan perhitungan benda-benda langit dapat dilakukan.
Pada tahun 1781, William Herschel (1738-1822) menemukan uranus. Perhitungan orbit uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang menggangu. Neptunus ditemukan pada Agustus 1846, setelah itu ditemukan pluto pada tahun 1930. ketika ditemukan,pluto diketahui satu-satunya objek angkasa yang berada setelah neptunus. Akan tetapi pada 1978 charon, satelit yang mengelilingi pluto ditemukan dan dianggap planet yang sebenarnya karena ukurannya tidak berbeda jauh dengan pluto.
Para astronom menemukan sekitar 1.000 objek kecil di belakang neptunus (objek trans-neptunus) yang juga mengelilingi matahari. Ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai objek sabuk kuiper (bagaian dari objek trans-neptunus). Belasan benda langit termasuk objek sabuk kuiper diantaranya Quaoar (1.250 km; Juni 2002), Huya (750 km; Maret 2000), Sedna (1.800 km ; Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna dan 2003 EL61 ( 1.500 km; Mei 2004).
Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan karena objek sabuk kuiper ini diketahui memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebuh kecil dari pluto. Puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada oktober 2003) yang diberi nama Xena. Selain lebih besar dari pluto, objek ini juga memiliki satelit.
Hukum gerak planet kepler menjabarkan bahwa orbit dari objek tata surya di kelilingi matahari bergerak mengikuti bentuk elips dengan matahari sebagai salah satu titik fokusnya. Objek yang berjarak lebih dekat dari matahari memiliki tahun waktu yang lebih pendek. Pada orbit elips, jarak anatar objek dengan matahari beravriasi sepanjang tahun. Hampir semua orbit planet berbentuk lingkaran, tetapi komet, asteroid dan objek sabuk kuiper sebagian besar bentuknya elips.
Hampir semua planet di tata surya juga memiliki sistem sekunder. Kebanyakan adalah benda pengorbit alami yang disebut satelit atau bulan. Beberapa benda ini memiliki ukuran lebih besar dari planet. Hampir semua satelit berpaling kearah planet induknya secara permanen. Empat planet terbesar juga memiliki cincin yang berisi partikel-partikel kecil yang mengorbitkan secara serempak. (http://id.wikipedia.org)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar